Jumat, 01 Februari 2013

PROPOSAL
PENGGALANGAN DANA PEMBUATAN OGOH – OGOH
DALAM RANGKA MENYAMBUT HARI RAYA NYEPI
TAHUN CAKA 1935



Hari raya Nyepi adalah  salah satu hari suci agama Hindu yang dirayakan setiap setahun sekali yaitu pada  hari raya Nyepi jatuh pada hari pertama Sasih Kedasa. Hari raya Nyepi dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka. Dalam Perayaan Nyepi dilakukan Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit untuk mewujudkan kesejahteraan, keseimbangan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan/ keindahan).

Satu hari  sebelun melaksanakan Tapa Brata Penyepian dilaksanakan prosesi Ogoh-ogoh serangkaian dengan upacara Tawur Kesanga yang merupakan sebuah ekspresi kreatif masyarakat Hindu di Bali, di dalam memaknai perayaan pergantian Tahun Caka. Masyarakat menciptakan Ogoh-ogoh Bhutakala  sebagai perlambang sifat-sifat negatif yang harus dilebur agar tidak menggangu kehidupan manusia. Ogoh-ogoh Bhutakala yang diciptakan kemudian dihaturkan sesaji natab caru pabiakalan sebuah ritual yang bermakna nyomia, mengembalikan sifat-sifat Bhutakala ke asalnya. Ritual tersebut dilanjutkan dengan prosesi Ogoh-Ogoh, seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengusung Ogoh-Ogoh mengelilingi jalan-jalan desa dan mengitari catus pata sebagai simbol siklus sakral perputaran waktu menuju ke pergantian Tahun Caka yang baru. Setelah ritual dan prosesi Ngerupuk tersebut Ogoh-Ogoh Bhutakala itupun diprelina, mengembalikan keasalnya dengan dilebur atau dibakar. Terkait dengan upacara Tawur Kesanga dan ritual Ngerupuk tersebut, prosesi Ogoh-Ogoh mengandung dua makna yaitu mengekspresikan nilai-nilai religius dan ruang-waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama, dan merupakan karya kreatif yang disalurkan melalui ekspresi keindahan dan kebersamaan.

Mengingat peranan penting Ogoh-ogoh  dalam perayaan hari raya Nyepi dan sebagai bentuk kreatifitas remaja hindu bali dalam melestarikan adat, seni dan budaya. Kami anak anak lekok akan membuat Ogoh-ogoh. Dalam pembuatan Ogoh–ogoh tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan masyarakat terutama Krama Lekok baik itu berupa dukungan moral, spiritual maupun material.
























































































































































Read More ->>